Popular Post

Fungsi Advans Sentrifugal ( Governor ) & Prinsip Kerjanya

By : Unknown


Fungsi Advans Sentrifugal ( Governor )
Untuk memajukan saat pengapian berdasarkan putaran motor digunakan advans sentrifugal

Bagian-bagian



Fungsi Advans Sentrifugal ( Governor )


Prinsip kerja
Semakin cepat putaran motor, semakin mengembang bobot-bobot sentrifugal. Akibatnya poros governor ( kam ) diputar lebih maju dari kedudukan semula ® kontak pemutus dibuka lebih awal ( saat pengapian lebih maju )




Membalance Roda

By : Unknown
CARA MEROTASI DAN MEMBALANCE RODA

Rotasi ban dan balance
Rotasi ban dan keseinbangan roda (balancing) merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap keolengan putaran ban ketika berputar dan keseimbangan roda.

Langkah Membalance Roda Mobil

Keselamatan kerja :
Dalam segala pekerjaan kita harus selalu memperhatikan keselamtan kerja, seperti :   
1.    Bekerja sesuai dengan petunjuk kerja/jobsheet 
2.    Gunakan pakaian kerja / wearpack
3.    Gunakan alat sesuai fungsi dan kapasitasnya
4.    Konsentrasi pada pekerjaan 

Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan langkah kerja, ialah :

    http://nuarto.blogspot.com/
  1. Kunci Roda.
  2. Mesin Balance Roda (Wheel Balancer).
  3. Sepasang roda
  4. Amplas
  5. Timah temple dan timah ketok
  6. Tang potong
  7. Sekrap 
  8. Timbel/Beban/Bobot Balancer.

http://nuarto.blogspot.com/
Gb. Mesin balance roda (Whell Balancer)
     Langkah Kerja
Langkah kerja dalam melakukan praktek Balance Roda, ialah antara lain :
1. Sebelum dilakukan balance roda, terlebih dahulu mengendorkan mur roda pada roda yang akan dibalance menggunakan kunci roda.
2. Setelah mur roda dikendorkan, kemudian mendongkrak kendaraan menggunakan dongkrak, selanjutnya bagian yang didongkrak ditopang menggunakan jack stand.
3. Selanjutnya, melepas mur roda dan melepas roda yang akan dibalance dari kendaraan.
4. Setelah itu, memastikan tekanan ban dalam keadaan standar, berikutnya membersihkan permukaan peleg roda dari bobot balancer sisa yang menempel, serta segala kotoran pada permukaan peleg.

http://nuarto.blogspot.com/
Gb. Pengukuran lebar peleg

http://nuarto.blogspot.com/
Gb. pengukuran diameter ban
5. Kemudian, memasang roda yang akan dibalance ke dudukan roda pada Mesin Balance Roda (Wheel Balancer) dan dikunci dengan menggunakan pengunci roda, serta memastikan roda sudah terpasang dengan kuat.

http://nuarto.blogspot.com/
Gb. Pemasangan roda yang akan dibalance ke dudukan roda pada Wheel Balancer

6. Selanjutnya, menekan tombol selector untuk menentukan tipe penyetelan, apakah tipe Statis atau tipe     dinamis.
•Tipe Statis, yakni digunakan pada saat roda bergetar ke atas dan ke bawah, serta menggunakan bobot  balancer pada satu sisi, yaitu pada bagian atas atau bawah.
•Tipe Dinamis, yakni digunakan pada saat roda bergetar ke arah samping, serta menggunakan bobot balancer pada dua sisi, yaitu pada bagian dalam dan luar.
7.  Kemudian memilih posisi penempatan bobot balancer pada permukaan peleg roda.
8.  Selanjutnya menekan tombol DISTANCE, kemudian mengukur jarak antara roda dengan body wheel   balancer, yakni dengan meggunakan pengukur distance (jarak), setelah itu menekan tombol OK.                     
http://nuarto.blogspot.com/

9. Setelah itu, menekan tombol LARGE, kemudian mengukur lebar ban dengan menggunakan Width Measuring Gauge, setelah itu memasukkan hasil pengukuran dengan menekan tombol plus (+) atau minus (-), setelah itu menekan tombol OK.
10.Selanjutnya menekan tombol DIAMETER untuk mengukur diameter ban, kemudian memasukkan hasil  pengukuran dengan menekan tombol plus (+) atau minus (-), setelah itu menekan tombol OK.
Gambar 8: Monitor Wheel Balancer
11. Kemudian, memutar roda dan tutup dengan penutup roda, dan biarkan roda berputar hingga berhenti.
12. Pada saat putaran roda berhenti, kemudian melihat pengukuran pada layar dengan nilai dalam satuan gram.
13. Setelah itu, memutar roda secara perlahan hingga indikator warna hijau menyala, kemudian menginjak rem  pada Mesin Balance Roda (Wheel Balancer).
14.   Selanjutnya, memasang atau menempelkan bobot balancer pada bagian peleg yang sejajar dengan garis penunjuk.
Gambar 9: Pemasangan atau Penempelan bobot balancer pada bagian peleg
15.   Setelah itu, melakukan pengecekan, dengan cara memutar kembali roda hingga berhenti, yakni apabila layar menunjukkan angka nol (0), berarti roda sudah seimbang (balance).
16.   Apabila proses balance belum berhasil, maka perlu menambah bobot balancer pada bagian peleg roda yang lain dengan melakukan pengukuran kembali.
17.    Kemudian, setelah proses balance selesai, maka roda dapat dilepas dari Mesin Balance Roda (Wheel Balancer), dengan melepas pengunci roda pada dudukan roda, sehingga roda yang sudah balance dapat dipasang ke kendaraan.   
http://nuarto.blogspot.com/

18.    Dalam pemasangan roda yang telah dibalance, roda dipasang disertai dengan mur roda, yang selanjutnya dikencangkan menggunakan kunci roda. 
19.    Setelah itu, mendongkrak kendaraan pada bagian roda yang dibalance, kemudian melepas jack stand dari kendaraan.
20.   Selanjutnya, dongkrak diturunkan, dan mur roda pada roda yang dibalance dikeraskan menggunakan kunci roda.

untuk videonya bisa di lihat di bawah ini:



Terima kasih telah berkunjung.

Tag : , ,

Sistem Pelumasan Pada Kendaraan ( LUBRICATING SYSTEM )

By : Unknown

LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )

 
Mesin terdiri dari banyak komponen yang bergerak dan bersentuhan satu sama lainnya seperti :
Crankshaft, connecting rod, dan komponen mekanisme katup.
Pada saat mesin bekerja, gesekan antar komponen yang saling bersinggungan membuat mesin kehilangan tenaga, dan keausan dari komponen, bahkan mesin dapat berhenti beroperasi.
Oleh karena itu, fungsi minyak pelumas adalah mencegah kontak langsung antara dua logam yang bergesekan. 

KOMPONEN SISTIM PELUMASAN:
1. Oil pan
2. Oil Strainer
3. Oil pump
4. Dip Stick ( level gauge )
5. Oil pressure Switch
6. Oil Filter
 












CARA KERJA MINYAK PELUMAS:
1.Minyak pelumas membentuk lapisan tipis ( film minyak ) untuk melindungi lapisan logam terhadap kontak langsung antara 2 buah logam
2.Minyak pelumas mendinginkan komponen mesin
3.Membuang kotoran – kotoran dari mesin
4.Melindungi komponen – komponen dari korosi
 







MACAM – MACAM METODE PELUMASAN:
1.Model tekanan
Minyak pelumas disalurkan dengan cara ditekan, untuk melumasi komponen – komponen mesin.
 

 
2.Model percikan
Minyak pelumas dipercikkan oleh connecting rod yang mempunyai oil spoon ( sendok ).
3.Model kombinasi percikan & tekanan
Minyak pelumas dipercikkan untuk melumasi dinding silinder dan minyak pelumas ditekan untuk melumasi komponen – komponen yang lain.


POMPA OLI ( OIL PUMP )
TYPE RODA GIGI
 Pada type ini, oli dikompresikan diantara roda gigi dan body, jika salah satu roda gigi diputar, maka roda yang satunya lagi akan berputar berlawanan
Akibatnya oli yang berada diantara body pompa dan roda gigi, akan didorong keluar dari sisi inlet ke sisi outlet.

 
TYPE ROTOR
Pada pompa jenis ini drive rotor shaft dibuat eksentrik terhadap body pompa. Sehingga ketika rotor berputar driven rotor ikut berputar, tetapi terjadi perubahan jarak ( celah ) antara drive rotor dan driven rotor. Oli masuk melalui sisi inlet pada saat celah rotor lebar dan keluar melalui sisi out let pada saat celah rotor menyempit.

 
 
THROCHOID TYPE OIL PUMP
 
Bagian - bagiannya
1. Drive Rotor
2. Driven Rotor
3. Relief Valve












OIL FILTER
Bagian - bagiannya
1. Check Valve
2. Element
3. Case
4. Relief Valve
 
 
Tag : , ,

Materi Kelistrikan Body (Part1)

By : Unknown


KELISTRIKAN BODY


Kelistrikan body adalah semua sistem kelistrikan pada body kendaraan, dan bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenikmatan saat berkendara.
Yang termasuk kelistrikan body adalah sistem penerangan, meter kombinasi, wiper & washer.

JARINGAN KABEL

 Jaringan kabel (wiring harness) berfungsi untuk menghubungkan komponen-komponen kelistrikan dan melindungi sirkuit kelistrikan.

Wiring harness terdiri dari :
1.    Kabel
2.    Komponen-komponen penghubung
a.    Junction block
b.    Relay block
c.    Konektor
d.    Baut massa
3.    Komponen-komponen pelindung sirkuit
a.    Sekring (fuse)
b.    Fusible link
c.    Circuit breaker
Wiring harness



KABEL

Ukuran kabel pada sirkuit kelistrikan yang digunakan, ditentukan oleh :
·     Besarnya arus yang lewat
·     Panjang dari suatu sirkuit kelistrikan
·     Penurunan tegangan yang diijinkan

KOMPONEN PENGHUBUNG


Wiring harness dibagi dalam beberapa bagian untuk memudahkan pemasang-an pada kendaraan. Untuk itu pada wiring harness dibutuhkan komponen penghubung.

Junction Block Dan Relay Block

Junction block (J/B) dan relay block (R/B) adalah suatu kotak (block) tempat pengelompokan konektor untuk sirkuit kelistrikan.
Perbedaannya adalah pada junction block terdapat PCB (printed circuit board) atau papan cetakan sirkuit.

Junction Block Dan Relay Block
Pada relay block terdapat:

1.    Relay
2.    Sekring (fuse)
3.    Fusible link









Connector

Connector berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan kabel atau jaringan kabel dengan komponen.
Connector
Connector
 
Connector dibagi menjadi:
Connector




1.    Female (Betina)
2.    Male (Jantan)







Baut Massa
 Baut massa berfungsi untuk menghubungkan jaringan kael ke body kendaraan (massa).


KOMPONEN PELINDUNG SIRKUIT


Komponen pelindung sirkuit berfungsi untuk mencegah rusaknya komponen-komponen kelistrikan akibat arus yang berlebihan.


sekring

Fuse dibagi menjadi 2 tipe:


1.    Blade 
2.  Cartridge (tabung)







Fuse blade mempunyai identifikasi :

Fuse blade
Kapasitas
Warna
5 A
Coklat kekuningan
7.5 A
Coklat
10 A
Merah
15 A
Biru
20 A
Kuning
25 A
Tidak berwarna
30 A
Hijau





Fusible linkFusible link terbagi menjadi:


1.    Tipe cartridge
2.    Tipe link (kabel)








Fusible link mempunyai identifikasi :
identifikasi Fusible link
Kapasitas
Warna
30 A
Merah muda
40 A
Hijau
50 A
Merah 
60 A
Kuning
80 A
Hitam
100 A
Biru


 

Circuit Breaker
Circuit breaker adalah kompo-nen pelindung yang didesain un-tuk membuka saat arus yang berlebihan melewatinya.
 
Circuit Breaker

SAKLAR DAN RELAY


SAKLAR


Saklar (switch) berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik pada sirkuit kelistrikan.
Saklar Putar (Rotary Switch)
Saklar Putar (Rotary Switch)

Pengoperasian switch ini dengan cara diputar
Switch putar digunakan pada kunci kontak, wiper, dan head lamp.


Saklar Tekan (Push Switch)



Saklar Tekan (Push Switch)
Pengoperasian switch ini dengan cara ditekan
Switch tekan digunakan pada lampu hazard (Elf), washer
 








Saklar Ungkit (Seesaw Switch)
Saklar Ungkit (Seesaw Switch)



Switch ungkit digunakan pada lampu kabut, hazard.








Saklar Tuas (Lever Switch )

Saklar Tuas (Lever Switch )
Pengoperasian switch ini dengan cara digerakkan ke atas, ke ba-wah, ke kiri, ke kanan.
Switch tuas digunakan pada lam-pu sein.





Reed Switch
Reed Switch



Switch ini akan “ON” saat ferrite magnet bertemu dengan reed switch.

Dan digunakan pada water sedi-meter dan indikator permukaan minyak rem.
 



Temperatur Switch

Temperatur Switch



Switch ini bekerja berdasarkan perubahan suhu.
Dan digunakan pada sistem ke-listrikan water temperatur gauge.




RELAY


Relay berfungsi untuk :
·     Memperpanjang umur switch.
        ·    Memperkecil voltage drop karena sirkuit dapat diperpendek.




Relay
Bila arus listrik mengalir antara titik A dan B, maka pada coil akan terjadi kemagnetan yang menyebabkan plunger tertarik dan menghubungkan titik A dan C.
 







Tipe relay diatas adalah relay electromagnetic tipe plunger 3 kaki normally open (kondisi awal terbuka).


Tipe lainnya adalah:


Relay

1.    Relay 4 kaki normally open



2.    Relay 4 kaki normally closed


3.    Relay double throw (engsel)

 



 

- Copyright © Otomotive - nuarto - Powered by Blogger - Designed by Nuarto -