Archive for 2014
Membalance Roda
By : UnknownCARA MEROTASI DAN MEMBALANCE RODA
Rotasi ban dan balance
Rotasi ban dan keseinbangan roda (balancing) merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap keolengan putaran ban ketika berputar dan keseimbangan roda.
Langkah Membalance Roda Mobil
Keselamatan kerja :
Dalam segala pekerjaan kita harus selalu memperhatikan keselamtan kerja, seperti :
1. Bekerja sesuai dengan petunjuk kerja/jobsheet
2. Gunakan pakaian kerja / wearpack
3. Gunakan alat sesuai fungsi dan kapasitasnya
4. Konsentrasi pada pekerjaan
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan langkah kerja, ialah :
Langkah Kerja
Langkah kerja dalam melakukan praktek Balance Roda, ialah antara lain :
1. Sebelum dilakukan balance roda, terlebih dahulu mengendorkan mur roda pada roda yang akan dibalance menggunakan kunci roda.
2. Setelah mur roda dikendorkan, kemudian mendongkrak kendaraan menggunakan dongkrak, selanjutnya bagian yang didongkrak ditopang menggunakan jack stand.
3. Selanjutnya, melepas mur roda dan melepas roda yang akan dibalance dari kendaraan.
4. Setelah itu, memastikan tekanan ban dalam keadaan standar, berikutnya membersihkan permukaan peleg roda dari bobot balancer sisa yang menempel, serta segala kotoran pada permukaan peleg.
5. Kemudian, memasang roda yang akan dibalance ke dudukan roda pada Mesin Balance Roda (Wheel Balancer) dan dikunci dengan menggunakan pengunci roda, serta memastikan roda sudah terpasang dengan kuat.
6. Selanjutnya, menekan tombol selector untuk menentukan tipe penyetelan, apakah tipe Statis atau tipe dinamis.
•Tipe Statis, yakni digunakan pada saat roda bergetar ke atas dan ke bawah, serta menggunakan bobot balancer pada satu sisi, yaitu pada bagian atas atau bawah.
•Tipe Dinamis, yakni digunakan pada saat roda bergetar ke arah samping, serta menggunakan bobot balancer pada dua sisi, yaitu pada bagian dalam dan luar.
7. Kemudian memilih posisi penempatan bobot balancer pada permukaan peleg roda.
8. Selanjutnya menekan tombol DISTANCE, kemudian mengukur jarak antara roda dengan body wheel balancer, yakni dengan meggunakan pengukur distance (jarak), setelah itu menekan tombol OK.
9. Setelah itu, menekan tombol LARGE, kemudian mengukur lebar ban dengan menggunakan Width Measuring Gauge, setelah itu memasukkan hasil pengukuran dengan menekan tombol plus (+) atau minus (-), setelah itu menekan tombol OK.
10.Selanjutnya menekan tombol DIAMETER untuk mengukur diameter ban, kemudian memasukkan hasil pengukuran dengan menekan tombol plus (+) atau minus (-), setelah itu menekan tombol OK.
Gambar 8: Monitor Wheel Balancer
11. Kemudian, memutar roda dan tutup dengan penutup roda, dan biarkan roda berputar hingga berhenti.
12. Pada saat putaran roda berhenti, kemudian melihat pengukuran pada layar dengan nilai dalam satuan gram.
13. Setelah itu, memutar roda secara perlahan hingga indikator warna hijau menyala, kemudian menginjak rem pada Mesin Balance Roda (Wheel Balancer).
14. Selanjutnya, memasang atau menempelkan bobot balancer pada bagian peleg yang sejajar dengan garis penunjuk.
Gambar 9: Pemasangan atau Penempelan bobot balancer pada bagian peleg
15. Setelah itu, melakukan pengecekan, dengan cara memutar kembali roda hingga berhenti, yakni apabila layar menunjukkan angka nol (0), berarti roda sudah seimbang (balance).
16. Apabila proses balance belum berhasil, maka perlu menambah bobot balancer pada bagian peleg roda yang lain dengan melakukan pengukuran kembali.
17. Kemudian, setelah proses balance selesai, maka roda dapat dilepas dari Mesin Balance Roda (Wheel Balancer), dengan melepas pengunci roda pada dudukan roda, sehingga roda yang sudah balance dapat dipasang ke kendaraan.
18. Dalam pemasangan roda yang telah dibalance, roda dipasang disertai dengan mur roda, yang selanjutnya dikencangkan menggunakan kunci roda.
19. Setelah itu, mendongkrak kendaraan pada bagian roda yang dibalance, kemudian melepas jack stand dari kendaraan.
20. Selanjutnya, dongkrak diturunkan, dan mur roda pada roda yang dibalance dikeraskan menggunakan kunci roda.
untuk videonya bisa di lihat di bawah ini:
Terima kasih telah berkunjung.
Rotasi ban dan balance
Rotasi ban dan keseinbangan roda (balancing) merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap keolengan putaran ban ketika berputar dan keseimbangan roda.
Langkah Membalance Roda Mobil
Keselamatan kerja :
Dalam segala pekerjaan kita harus selalu memperhatikan keselamtan kerja, seperti :
1. Bekerja sesuai dengan petunjuk kerja/jobsheet
2. Gunakan pakaian kerja / wearpack
3. Gunakan alat sesuai fungsi dan kapasitasnya
4. Konsentrasi pada pekerjaan
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan langkah kerja, ialah :
- Kunci Roda.
- Mesin Balance Roda (Wheel Balancer).
- Sepasang roda
- Amplas
- Timah temple dan timah ketok
- Tang potong
- Sekrap
- Timbel/Beban/Bobot Balancer.
Gb. Mesin balance roda (Whell Balancer) |
Langkah kerja dalam melakukan praktek Balance Roda, ialah antara lain :
1. Sebelum dilakukan balance roda, terlebih dahulu mengendorkan mur roda pada roda yang akan dibalance menggunakan kunci roda.
2. Setelah mur roda dikendorkan, kemudian mendongkrak kendaraan menggunakan dongkrak, selanjutnya bagian yang didongkrak ditopang menggunakan jack stand.
3. Selanjutnya, melepas mur roda dan melepas roda yang akan dibalance dari kendaraan.
4. Setelah itu, memastikan tekanan ban dalam keadaan standar, berikutnya membersihkan permukaan peleg roda dari bobot balancer sisa yang menempel, serta segala kotoran pada permukaan peleg.
Gb. Pengukuran lebar peleg |
Gb. pengukuran diameter ban |
Gb. Pemasangan roda yang akan dibalance ke dudukan roda pada Wheel Balancer |
6. Selanjutnya, menekan tombol selector untuk menentukan tipe penyetelan, apakah tipe Statis atau tipe dinamis.
•Tipe Statis, yakni digunakan pada saat roda bergetar ke atas dan ke bawah, serta menggunakan bobot balancer pada satu sisi, yaitu pada bagian atas atau bawah.
•Tipe Dinamis, yakni digunakan pada saat roda bergetar ke arah samping, serta menggunakan bobot balancer pada dua sisi, yaitu pada bagian dalam dan luar.
7. Kemudian memilih posisi penempatan bobot balancer pada permukaan peleg roda.
8. Selanjutnya menekan tombol DISTANCE, kemudian mengukur jarak antara roda dengan body wheel balancer, yakni dengan meggunakan pengukur distance (jarak), setelah itu menekan tombol OK.
9. Setelah itu, menekan tombol LARGE, kemudian mengukur lebar ban dengan menggunakan Width Measuring Gauge, setelah itu memasukkan hasil pengukuran dengan menekan tombol plus (+) atau minus (-), setelah itu menekan tombol OK.
10.Selanjutnya menekan tombol DIAMETER untuk mengukur diameter ban, kemudian memasukkan hasil pengukuran dengan menekan tombol plus (+) atau minus (-), setelah itu menekan tombol OK.
Gambar 8: Monitor Wheel Balancer
11. Kemudian, memutar roda dan tutup dengan penutup roda, dan biarkan roda berputar hingga berhenti.
12. Pada saat putaran roda berhenti, kemudian melihat pengukuran pada layar dengan nilai dalam satuan gram.
13. Setelah itu, memutar roda secara perlahan hingga indikator warna hijau menyala, kemudian menginjak rem pada Mesin Balance Roda (Wheel Balancer).
14. Selanjutnya, memasang atau menempelkan bobot balancer pada bagian peleg yang sejajar dengan garis penunjuk.
Gambar 9: Pemasangan atau Penempelan bobot balancer pada bagian peleg
15. Setelah itu, melakukan pengecekan, dengan cara memutar kembali roda hingga berhenti, yakni apabila layar menunjukkan angka nol (0), berarti roda sudah seimbang (balance).
16. Apabila proses balance belum berhasil, maka perlu menambah bobot balancer pada bagian peleg roda yang lain dengan melakukan pengukuran kembali.
17. Kemudian, setelah proses balance selesai, maka roda dapat dilepas dari Mesin Balance Roda (Wheel Balancer), dengan melepas pengunci roda pada dudukan roda, sehingga roda yang sudah balance dapat dipasang ke kendaraan.
18. Dalam pemasangan roda yang telah dibalance, roda dipasang disertai dengan mur roda, yang selanjutnya dikencangkan menggunakan kunci roda.
19. Setelah itu, mendongkrak kendaraan pada bagian roda yang dibalance, kemudian melepas jack stand dari kendaraan.
20. Selanjutnya, dongkrak diturunkan, dan mur roda pada roda yang dibalance dikeraskan menggunakan kunci roda.
untuk videonya bisa di lihat di bawah ini:
Terima kasih telah berkunjung.
Sistem Pelumasan Pada Kendaraan ( LUBRICATING SYSTEM )
By : Unknown
LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )
Mesin terdiri dari banyak komponen yang bergerak dan
bersentuhan satu sama lainnya seperti :
Crankshaft, connecting rod, dan komponen mekanisme katup.
Pada saat mesin bekerja, gesekan antar komponen yang saling
bersinggungan membuat mesin kehilangan tenaga, dan keausan dari komponen,
bahkan mesin dapat berhenti beroperasi.
Oleh karena itu, fungsi minyak pelumas adalah mencegah
kontak langsung antara dua logam yang bergesekan.
KOMPONEN SISTIM PELUMASAN:
1.
Oil pan
2.
Oil Strainer
3.
Oil pump
4.
Dip Stick ( level gauge )
5.
Oil pressure Switch
6.
Oil Filter
CARA KERJA MINYAK PELUMAS:
1.Minyak
pelumas membentuk lapisan tipis ( film minyak ) untuk melindungi lapisan logam terhadap kontak langsung antara 2 buah logam
2.Minyak
pelumas mendinginkan komponen mesin
3.Membuang
kotoran – kotoran dari mesin
4.Melindungi
komponen – komponen dari korosi
MACAM – MACAM METODE PELUMASAN:
1.Model tekanan
Minyak pelumas disalurkan dengan cara ditekan, untuk
melumasi komponen – komponen mesin.
2.Model percikan
Minyak pelumas dipercikkan oleh connecting rod yang
mempunyai oil spoon ( sendok ).
3.Model kombinasi percikan & tekanan
Minyak pelumas dipercikkan untuk melumasi dinding silinder
dan minyak pelumas ditekan untuk melumasi komponen – komponen yang lain.
POMPA OLI ( OIL PUMP )
TYPE RODA GIGI
Pada type ini, oli dikompresikan diantara roda gigi dan
body, jika salah satu roda gigi diputar, maka roda yang satunya lagi akan
berputar berlawanan
Akibatnya oli yang berada diantara body pompa dan roda
gigi, akan didorong keluar dari sisi inlet ke sisi outlet.
TYPE ROTOR
Pada pompa jenis ini drive rotor shaft dibuat eksentrik
terhadap body pompa. Sehingga ketika rotor berputar driven rotor ikut
berputar, tetapi terjadi perubahan jarak ( celah ) antara drive rotor dan driven rotor.
Oli masuk melalui sisi inlet pada saat celah rotor lebar dan keluar melalui
sisi out let pada saat celah rotor menyempit.
THROCHOID TYPE OIL PUMP
Bagian - bagiannya
2. Driven Rotor
3. Relief Valve
OIL FILTER
Bagian - bagiannya
2. Element
3. Case
4. Relief Valve
Materi Kelistrikan Body (Part1)
By : Unknown
KELISTRIKAN BODY
Kelistrikan body adalah semua sistem kelistrikan pada body kendaraan,
dan bertujuan untuk menjamin keamanan dan
kenikmatan saat berkendara.
Yang termasuk kelistrikan body adalah sistem penerangan, meter kombinasi, wiper
& washer.
JARINGAN KABEL
Jaringan kabel (wiring harness)
berfungsi untuk menghubungkan
komponen-komponen kelistrikan dan melindungi sirkuit kelistrikan.
Wiring harness terdiri dari :
1.
Kabel
2.
Komponen-komponen penghubung
a.
Junction block
b.
Relay block
c.
Konektor
d. Baut massa
3.
Komponen-komponen pelindung sirkuit
a.
Sekring (fuse)
b.
Fusible link
c. Circuit breaker
KABEL
Ukuran kabel pada sirkuit kelistrikan
yang digunakan, ditentukan oleh :
·
Besarnya arus yang lewat
·
Panjang dari suatu sirkuit kelistrikan
·
Penurunan tegangan yang diijinkan
KOMPONEN PENGHUBUNG
Wiring harness dibagi dalam beberapa
bagian untuk memudahkan pemasang-an pada kendaraan. Untuk itu pada wiring
harness dibutuhkan komponen penghubung.
Junction Block Dan Relay Block
Junction block (J/B) dan relay block
(R/B) adalah suatu kotak (block) tempat
pengelompokan konektor untuk sirkuit kelistrikan.
Perbedaannya adalah pada junction block
terdapat PCB (printed circuit board) atau
papan cetakan sirkuit.
Connector
Connector dibagi menjadi:
Baut Massa
Baut massa berfungsi untuk menghubungkan jaringan kael ke body
kendaraan (massa).
KOMPONEN PELINDUNG SIRKUIT
Komponen pelindung sirkuit berfungsi
untuk mencegah rusaknya komponen-komponen
kelistrikan akibat arus yang berlebihan.
1. Blade
2. Cartridge (tabung)
Fuse blade mempunyai identifikasi :
Kapasitas
|
Warna
|
5 A
|
Coklat kekuningan
|
7.5 A
|
Coklat
|
10 A
|
Merah
|
15 A
|
Biru
|
20 A
|
Kuning
|
25 A
|
Tidak berwarna
|
30 A
|
Hijau
|
1.
Tipe cartridge
2. Tipe link (kabel)
Fusible link mempunyai identifikasi :
Circuit Breaker
Circuit breaker adalah kompo-nen
pelindung yang didesain un-tuk membuka saat arus
yang berlebihan melewatinya.
SAKLAR DAN RELAY
SAKLAR
Saklar Putar (Rotary Switch)
Pengoperasian switch ini dengan cara diputar
Switch
putar digunakan pada kunci kontak, wiper,
dan head lamp.
Saklar Tekan (Push Switch)
Pengoperasian switch ini dengan cara ditekan
Switch tekan digunakan pada lampu hazard (Elf), washer
Saklar Tuas (Lever Switch )
Pengoperasian switch ini dengan cara digerakkan ke atas, ke ba-wah, ke kiri, ke
kanan.
Switch tuas digunakan pada lam-pu sein.
Reed Switch
Switch ini akan “ON” saat ferrite magnet bertemu dengan reed switch.
Dan digunakan pada water sedi-meter dan indikator permukaan minyak rem.
Temperatur Switch
Switch ini bekerja berdasarkan perubahan suhu.
Dan digunakan pada sistem ke-listrikan water temperatur gauge.
RELAY
Relay berfungsi untuk :
·
Memperpanjang umur switch.
· Memperkecil voltage
drop karena sirkuit dapat diperpendek.
Bila arus listrik mengalir antara titik
A dan B, maka pada coil akan terjadi kemagnetan
yang menyebabkan plunger tertarik dan
menghubungkan titik A dan C.
Tipe relay diatas adalah relay electromagnetic tipe plunger 3 kaki normally open (kondisi awal terbuka).
Tipe lainnya adalah:
1. Relay 4 kaki normally open
2. Relay 4 kaki normally closed
3. Relay double throw (engsel)
Tag :
kelistrikan,
otomotive,